
Nusantara1News – Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Løkke Rasmussen, dalam pertemuan bilateral yang digelar di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, pada Senin (21/4) dikutip dari kkp.go.id. Agenda utama pertemuan tersebut adalah membahas peluang kerja sama dalam pengembangan teknologi perikanan berkelanjutan di Indonesia.
Turut hadir dalam pertemuan ini Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Sten Frimodt Nielsen. Dalam kesempatan itu, Menteri Trenggono mengajak delegasi Denmark meninjau langsung Command Center milik KKP, yang menjadi pusat kendali pemantauan aktivitas kelautan berbasis data dan teknologi.
Menteri Trenggono menjelaskan bahwa pihaknya telah merancang peta jalan Ekonomi Biru sebagai landasan utama dalam mewujudkan tata kelola kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Ia juga menegaskan bahwa Command Center memegang peran penting dalam memantau aktivitas di laut, termasuk mendeteksi praktik penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUUF) melalui teknologi satelit.
Dalam pertemuan itu, Trenggono menyampaikan harapannya agar pemerintah Denmark dapat mendukung peningkatan teknologi satelit guna memperkuat sistem pemantauan laut Indonesia. Dukungan tersebut diharapkan bisa mencakup integrasi sistem informasi, penguatan infrastruktur, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pengawasan pemanfaatan ruang laut.
Sementara itu, Menlu Denmark Rasmussen memperkenalkan teknologi drone laut buatan industri maritim Denmark, yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas pemantauan dan pengawasan laut. Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap sistem pemantauan laut yang dimiliki Indonesia.
“Tahun ini sangat spesial karena menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara Denmark dan Indonesia. Walau terpisah jarak, kita memiliki banyak kesamaan sebagai negara maritim,” ujar Rasmussen. Ia menilai kerja sama kedua negara berpotensi besar, khususnya dalam menangani isu penangkapan ikan ilegal.
Sebagai catatan, kerja sama di bidang perikanan antara Indonesia dan Denmark telah terjalin sejak lama. Pada tahun 2024, neraca perdagangan sektor perikanan menunjukkan surplus bagi Indonesia, dengan nilai ekspor ke Denmark mencapai USD 6,449 juta dan impor sebesar USD 5,709 juta.