Nusantara1News – Presiden Prabowo Subianto mengundang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, di tengah sorotan terhadap pelemahan nilai tukar rupiah.
Berdasarkan pantauan Metrotvnews.com, Airlangga dan Sri Mulyani tiba sekitar pukul 14.40 WIB, namun keduanya membantah bahwa pertemuan tersebut terkait dengan kondisi rupiah yang melemah.
Baca Juga : Kelola Limbah Jadi Berkah, Tukarkan Minyak Jelantah ke Pertamina Sekarang
Airlangga menegaskan bahwa fluktuasi nilai tukar adalah hal yang wajar dalam perekonomian. Ia juga menilai fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, didukung oleh pemulihan pasar dan hasil positif dari RUPS Mandiri serta RUPS BRI.
Sementara itu, Sri Mulyani memilih untuk tidak memberikan komentar terkait pelemahan rupiah. Presiden Prabowo juga turut memanggil Wakil Menteri Keuangan Thomas A. M. Djiwandono dan Wamenkeu Anggito Abimanyu, yang juga enggan berkomentar mengenai situasi rupiah saat ini.
Anggito hanya menjelaskan bahwa pertemuan dengan Presiden membahas siklus APBN 2026, khususnya mengenai kebijakan fiskal yang akan disampaikan ke DPR.
Baca Juga : Kelola Limbah Jadi Berkah, Tukarkan Minyak Jelantah ke Pertamina Sekarang
Di sisi lain, rupiah mengalami pergerakan fluktuatif terhadap dolar AS. Mengacu pada data Bloomberg, Rabu (26/3) dikutip dari Metrotvnews, rupiah berada di level Rp16.609 per USD pada pukul 09.10 WIB, menguat tipis 2 poin atau 0,01 persen dibandingkan penutupan sebelumnya. Sementara data Yahoo Finance menunjukkan rupiah melemah 15 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp16.604 per USD dari perdagangan sebelumnya.
