Nusantara1News – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama delegasi tingkat tinggi lainnya, akan menghadiri sesi pleno perdana Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 pada Minggu pagi di Rio De Janeiro, Brasil. Agenda awal pertemuan tersebut mencakup pembahasan mendalam seputar perdamaian global, keamanan internasional, hingga perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), Minggu (6/7) dikutip dari Antaranews.
Acara dimulai di Museum Seni Modern (MAM) Aterro do Flamengo dengan upacara penyambutan resmi bagi para kepala negara anggota BRICS sekitar pukul 09.30 waktu setempat, kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama satu jam setelahnya.
Selanjutnya, para pemimpin negara langsung masuk ke sesi pleno pertama yang mengangkat tema “Perdamaian, Keamanan, dan Reformasi Tata Kelola Global”. Diskusi tersebut disambung dengan makan siang serta pertemuan kerja tertutup yang membahas topik serupa secara lebih mendalam.
Pada sore harinya, tepat pukul 14.45, delegasi dari negara mitra dan perwakilan organisasi internasional dijadwalkan hadir. Setelah itu, digelar pleno kedua pukul 16.00 dengan pokok bahasan seputar penguatan multilateralisme, urusan ekonomi dan keuangan global, serta kecerdasan buatan.
Kegiatan hari pertama ditutup dengan jamuan resmi yang diselenggarakan oleh Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Ibu Negara Janja Lula da Silva. Acara resepsi ini bersifat tertutup dan tidak diliput oleh media.
Untuk hari kedua, Senin (7/7), pleno akan kembali digelar di lokasi yang sama dengan fokus pada isu lingkungan hidup, pertemuan iklim COP30, dan kesehatan global. Seluruh kegiatan utama KTT BRICS tahun ini yang mengusung tema “Memperkuat Kerja Sama Global Selatan Menuju Tata Kelola yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan” disiarkan secara langsung melalui Media Center dan BRICS TV, kecuali sesi makan siang dan rapat tertutup.
Pusat media peliput ditempatkan di Vivo Rio Concert Hall, yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari lokasi konferensi utama di MAM.
Kehadiran Prabowo Subianto dalam forum ini menandai partisipasi perdana Indonesia sebagai anggota penuh BRICS sejak resmi bergabung awal tahun ini. Ia turut didampingi sejumlah pejabat tinggi negara seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, serta Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir.
Dalam forum internasional ini, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadi jembatan dialog di tengah dinamika geopolitik yang terus berkembang. Melalui keterangan dari Kementerian Luar Negeri, Indonesia memandang BRICS sebagai wadah strategis untuk mendorong sistem kerja sama global yang lebih adil, inklusif, dan berpihak pada pembangunan ekonomi, pendidikan, serta kemajuan teknologi yang berkelanjutan.
