
Nusantara1News – Danantara Indonesia berencana menggelontorkan investasi senilai $20 miliar untuk berbagai proyek, mulai dari pengolahan logam hingga kecerdasan buatan. Presiden Prabowo Subianto mengumumkan langkah ini pada Senin (24/2) seperti di kutip dari REUTERS bersamaan dengan peluncuran dana kekayaan negara terbaru Indonesia.
Dalam sebuah acara resmi, Prabowo meresmikan Dana Investasi Daya Anagata Nusantara Indonesia, atau Danantara Indonesia, yang ditargetkan dapat mengelola aset lebih dari $900 miliar. Dana ini bertujuan mendukung percepatan pembangunan di Indonesia, negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, serta membantu mewujudkan target pertumbuhan ekonomi hingga 8%, naik dari sekitar 5% saat ini.
Baca Juga : Kemenkes Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Lewat Quick Win RSUD
Danantara akan menjadi dana kekayaan negara kedua di Indonesia setelah Otoritas Investasi Indonesia, namun akan beroperasi secara independen, menurut keterangan pimpinannya.
Sebagai pemegang saham pemerintah di berbagai perusahaan negara, Danantara dirancang untuk berfungsi layaknya Termasuk di Singapura. Meski demikian, peluncurannya pekan lalu mendapat sorotan, terutama dari ribuan mahasiswa yang menggelar aksi protes terkait kekhawatiran terhadap potensi salah kelola.
“Danantara Indonesia adalah solusi strategis dan efisien untuk memaksimalkan kinerja perusahaan-perusahaan milik negara. Kami tidak hanya akan menginvestasikan dividen yang diperoleh ke sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan jangka panjang, tetapi juga mentransformasi perusahaan-perusahaan negara agar menjadi pemimpin global di bidangnya,” ujar Presiden Prabowo Subianto.
Dalam tahap awal investasinya, Danantara akan mengalokasikan dana sebesar $20 miliar untuk lebih dari 20 proyek yang mencakup sektor pengolahan nikel, bauksit, dan tembaga, kecerdasan buatan, kilang minyak, energi terbarukan, serta produksi pangan. Pengumuman ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto di hadapan ratusan undangan, termasuk pejabat, pengusaha, dan politisi asing.
Prabowo menegaskan komitmennya terhadap transparansi dalam pengelolaan dana tersebut, menyatakan bahwa Danantara dapat “diaudit kapan saja oleh siapa saja karena ini adalah milik rakyat.”
Menurut juru bicara Prabowo, Danantara akan memiliki dua unit utama, yaitu perusahaan induk yang mengawasi operasional perusahaan-perusahaan negara dan sebuah badan investasi yang mengelola alokasi modalnya.
Menteri Investasi Rosan Roeslani, yang sebelumnya merupakan pengusaha dan memimpin perusahaan investasi Recapital Group, akan menjabat sebagai CEO Danantara. Sementara itu, Pandu Sjahrir, managing partner di perusahaan manajemen aset Indies Capital sekaligus salah satu pendiri dana ventura AC Ventures, ditunjuk sebagai kepala bagian investasi Danantara.
Rosan menegaskan bahwa Otoritas Investasi Indonesia (INA) akan tetap beroperasi secara independen dari Danantara. Saat ini, INA mengelola aset senilai $10,5 miliar, termasuk investasi dari lembaga seperti APG Asset Management dari Belanda dan Abu Dhabi Investment Authority, sebagaimana tercantum dalam situs resminya.
Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos
Sejumlah perusahaan negara utama yang akan berada di bawah pengelolaan Danantara mencakup beberapa bank terbesar di Indonesia, seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI). Selain itu, perusahaan energi Pertamina, perusahaan listrik negara PLN, serta perusahaan telekomunikasi Telkom Indonesia juga akan menjadi bagian dari portofolio Danantara.