Nusantara1News – Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti, mendorong perusahaan rintisan teknologi pengelolaan sampah, Containder, untuk mengambil peran aktif dalam memaksimalkan fungsi Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga : Indonesia Percepat Digitalisasi, Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Komite Khusus
Dorongan ini disampaikan dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, pada Selasa (30/4) dikutip dari Metrotvnews. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Dirjen Cipta Karya Dewi Chomistriana, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Prasetyo, serta pejabat lintas kementerian lainnya.
Menurut Diana, banyak fasilitas TPS3R yang belum berfungsi secara optimal. Ia berharap keterlibatan Containder dapat membantu meningkatkan pengelolaan sampah di fasilitas tersebut agar lebih bersih dan efisien.
Sebagai langkah awal, pemerintah mengarahkan Containder untuk memulai pengelolaan di wilayah operasionalnya seperti Bali, Maluku Utara, Kabupaten Biak, Kota Kupang, Kota Batam, serta sejumlah daerah di Pulau Jawa.
Billy Mambrasar, pendiri Containder, menyatakan kesiapan perusahaannya untuk mendukung optimalisasi pengelolaan TPS3R dan TPST melalui teknologi kecerdasan buatan (AI) serta pelibatan masyarakat lokal. Ia menyebut bahwa sejak 2022, Containder telah mendaur ulang 350 ton sampah plastik sekaligus membantu menambah penghasilan warga berpenghasilan rendah.
Billy juga menjelaskan bahwa ke depannya, fasilitas TPS3R diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai pusat daur ulang, tetapi juga sebagai bagian dari ekonomi sirkular masyarakat dan penghasil kredit karbon.
Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Dewi Chomistriana menekankan pentingnya peran seluruh lapisan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Ia menyebut bahwa penyelesaian persoalan ini harus dimulai dari kesadaran individu.
Containder juga menyambut baik pembentukan Satuan Tugas Nasional Pengelolaan Sampah oleh Presiden Prabowo bersama Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq. Satgas yang diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono ini melibatkan berbagai kementerian, termasuk Kementerian PUPR.
Sebagai catatan, Indonesia memproduksi sekitar 76 ribu ton sampah setiap hari atau setara 27,74 juta ton per tahun. Containder menargetkan kontribusi signifikan dalam pengurangan angka tersebut melalui sistem pengelolaan berbasis teknologi dan data.
Baca Juga : Indonesia Percepat Digitalisasi, Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Komite Khusus
Billy menegaskan, “Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.”
