breaking news
Home » Ciptakan Kebiasaan Hidup Sehat pada Anak, Kemenkes Ajak Sekolah dan Orang Tua Bergerak Bersama

Ciptakan Kebiasaan Hidup Sehat pada Anak, Kemenkes Ajak Sekolah dan Orang Tua Bergerak Bersama

Bagikan :

Siswa SDN 04 Ujung Menteng, Jakarta Timur, mencuci tangan di wastafel sekolah, 4 Januari 2023. (Sumber gambar:KOMPAS/RIZA FATHONI)

Nusantara1News – Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama di kalangan anak-anak. Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Partisipasi Masyarakat, Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Kemenkes RI, Ira Octaviana Madjid, SKM., MKM., dalam sebuah diskusi kesehatan di Jakarta, Selasa (15/7) seperti yang dikutip dari laman Antara news.

“Kita memang harus bersama-sama berkolaborasi untuk bagaimana kita bisa menciptakan satu kondisi lingkungan yang kondusif untuk terjadinya perubahan perilaku,” ujarnya.

Ira menjelaskan bahwa saat ini baru sekitar 50–60 persen masyarakat Indonesia yang menerapkan PHBS. Capaian ini menunjukkan perlunya dorongan kuat, khususnya melalui edukasi dan penyediaan fasilitas pendukung, agar perilaku sehat dapat menjadi kebiasaan sejak dini.

Namun, membiasakan PHBS di kalangan anak-anak, terutama di lingkungan sekolah pada daerah-daerah tertentu, dinilai masih menjadi tantangan besar. Proses perubahan perilaku dinilai tidak bisa instan, apalagi jika belum diimbangi dengan anggaran dan komitmen yang kuat.

“Kadangkala kita juga dihadapkan dengan dukungan dari sisi misalnya anggaran karena dianggap ketika kita melakukan edukasi itu seperti membuang garam di lautan. Jadi tidak langsung terbentuk, perubahan perilaku ini butuh waktu yang lama tentu menjadi tantangan kita,” ungkapnya.

Ira menambahkan, pembiasaan perilaku hidup sehat adalah proses jangka panjang yang membutuhkan konsistensi. Bahkan hasil nyata dari upaya ini mungkin baru akan terlihat dalam kurun waktu lima tahun atau lebih. Karena itu, Kemenkes mendorong sinergi semua pemangku kepentingan agar program ini bisa berjalan optimal.

“Karena kita bicara tentang pembudayaan hidup sehat dan itu tidak bisa sebentar. Tantangan terbesar adalah lebih kepada bagaimana meyakinkan bahwa perubahan ini bisa berhasil dengan adanya kolaborasi dari semua pihak,” tegas Ira.

Ia juga menyoroti pentingnya peran keluarga, terutama orang tua, sebagai fondasi utama dalam menanamkan kebiasaan PHBS. Meskipun anak-anak menghabiskan banyak waktu di sekolah, lingkungan rumah tetap menjadi tempat pertama dan utama dalam membentuk perilaku.

“Kembali lagi ketika tidak didukung dengan adanya peran dari orang tua sebagai lini terdepan untuk perubahan perilaku (PHBS) itu maka sia-sia,” tuturnya.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *