breaking news
Home » BRIN Kaji Konversi Kendaraan Bensin ke Listrik yang Lebih Ekonomis

BRIN Kaji Konversi Kendaraan Bensin ke Listrik yang Lebih Ekonomis

Bagikan :

Riset Konversi Mobil BBM ke Listrik, Biaya Operasional Lebih Murah. ( sumber Metrotvnews )

Nusantara1News – Pusat Riset Teknologi Transportasi (PRTT) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan riset terkait perubahan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) menjadi mobil listrik. Penelitian ini menunjukkan bahwa setelah konversi, biaya operasional kendaraan menjadi lebih rendah.

Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana

Sunarto Kaleg, peneliti dari PRTT BRIN, menerangkan bahwa konversi dilakukan dengan mengganti sistem penggerak berbasis mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) menjadi motor listrik. Energi listrik tersebut disimpan di dalam baterai sebagai sumber utama (KBLBB).

Dalam proses riset, PRTT terlebih dahulu merancang konsep kendaraan, mulai dari menentukan target jarak tempuh yang berkaitan dengan kapasitas baterai hingga sasaran performa dan kecepatan kendaraan, yang membutuhkan motor listrik bertenaga besar.

“Selanjutnya, kami juga menetapkan target biaya konversi untuk mendapatkan keseimbangan optimal antara performa dan efisiensi jarak tempuh,” ujar Sunarto dalam pernyataannya pada Sabtu (26/4) dikutip dari Metrotvnews.

Sebagai ilustrasi, Sunarto menyebut PRTT pernah mengubah Ford Cortina MK1 keluaran 1965 yang sudah mengalami kerusakan mesin menjadi kendaraan listrik. Dalam proses ini, sejumlah komponen seperti radiator, knalpot, tangki BBM, dinamo starter, dan alternator juga turut diganti.

Ia menambahkan, riset tersebut meliputi pemilihan komponen listrik, perancangan kotak dan posisi baterai, dudukan motor, hingga pengaturan jalur kabel. Selain itu, dilakukan pula perakitan komponen seperti charger, radiator, baterai pack, soket charger, dan sistem manajemen baterai (BMS).

Sunarto menegaskan, untuk memastikan kelayakan, kendaraan hasil konversi harus melalui uji fungsi awal, pengaturan parameter, uji jalan, hingga sertifikasi dari Dinas Perhubungan bila diperlukan.

Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana

Konversi ini, menurutnya, menjadi solusi hemat biaya karena dapat memanfaatkan mobil bekas yang masih layak namun sudah tidak efisien dalam konsumsi BBM. “Dengan konversi, kita bisa menghemat biaya tanpa harus membeli mobil listrik baru,” tutup Sunarto.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *