Nusantara1News, Merauke – Papua Selatan, menjadi salah satu fokus utama dalam mewujudkan lumbung pangan dunia melalui program Brigade Pangan Kementerian Pertanian (Kementan). Semangat untuk membangun ketahanan pangan di kawasan timur Indonesia semakin kuat dengan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, petani, dan generasi muda setempat.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam kunjungannya ke Merauke beberapa waktu lalu, menyampaikan optimisme bahwa para petani di daerah tersebut mampu meningkatkan hasil produksi hingga dua hingga tiga kali lipat dalam satu musim tanam. Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan alat dan mesin pertanian (Alsintan) modern yang disediakan pemerintah.
Baca Juga : Menhut dan Polri bekerja sama berantas bisnis ilegal di kawasan hutan
“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Penjabat Gubernur Papua Selatan yang telah menggalang pemuda-pemudi untuk bergerak di sektor pangan, sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo. Di lapangan, kita melihat kemajuan signifikan. Lahan pertanian seluas 40 ribu hektare di Merauke kini memiliki indeks pertanaman (IP) yang meningkat dari satu kali menjadi dua kali per tahun, dengan produktivitas yang melonjak dari 2-3 ton menjadi 7 ton per hektare,” ungkap Mentan Amran.
Salah satu contoh nyata keberhasilan program ini adalah Matius, seorang petani muda asal Merauke, yang kini meraih pendapatan hingga Rp15 juta per bulan berkat penggunaan teknologi pertanian modern. “Ini yang kita harapkan. Generasi muda mau turun ke sawah dengan memanfaatkan teknologi, sehingga hasilnya maksimal dan pendapatan mereka pun meningkat,” ujar Mentan.
Baca Juga : Peran Penting Laboratorium Lingkungan Hidup
Penjabat Gubernur Papua Selatan, Rudi Sufahriadi, juga menegaskan komitmennya untuk mendukung program ini agar visi besar Presiden dan Menteri Pertanian dapat terwujud. “Kami berharap Merauke bisa menjadi seperti yang dicita-citakan, sebagai salah satu lumbung pangan nasional yang menyala dan bersinar,” ujarnya.
Brigade Pangan mencakup 12 provinsi, termasuk Papua Selatan, sebagai sasaran utama. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. Dengan kerja sama berbagai pihak dan penerapan teknologi modern, Merauke diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan internasional.