Nusantara1News – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) untuk peserta BPJS Kesehatan akan mulai diterapkan pada Juni 2025. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Target pelaksanaannya masih Juni. Juni ini harus belajar,” ujar Menkes Budi usai bertemu Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (11/4/2025) seperti yang dikutip dari laman Metrotvnews.
Baca Juga : Presiden Prabowo Imbau Kepala Daerah Prioritaskan Kepentingan Rakyat
Ia menjelaskan bahwa penerapan sistem KRIS akan membawa perbaikan signifikan pada fasilitas kamar rawat inap. Bila sebelumnya satu kamar bisa diisi oleh enam hingga delapan pasien, maka ke depan hanya akan diisi oleh empat pasien per kamar. Tak hanya itu, fasilitas di dalam kamar pun ditingkatkan demi kenyamanan pasien.
“Yang standar KRIS ini satu kamar yang tadinya 6, 8 jadi 4. Kamar yang tadinya enggak ada kamar mandi, mesti keluar sharing, jadi setiap kamar yang berempat ada kamar mandinya,” lanjutnya.
Budi menambahkan, seluruh kamar juga akan dilengkapi dengan AC atau setidaknya kipas angin. Ia menegaskan bahwa sistem KRIS bukanlah bentuk penghapusan kelas 2 atau kelas 3 dalam BPJS, melainkan upaya menetapkan standar pelayanan minimum yang lebih layak dan manusiawi.
“Jadi KRIS ini sebenarnya bukan penghapusan kelas tiga atau dua, tapi menetapkan standar minimum layanan ke masyarakat itu harus lebih baik,” terangnya.
Baca Juga : Presiden Prabowo Imbau Kepala Daerah Prioritaskan Kepentingan Rakyat
Dengan penerapan KRIS, pemerintah berharap pengalaman rawat inap peserta BPJS Kesehatan akan jauh lebih nyaman dan layak, seiring dengan meningkatnya mutu layanan kesehatan secara nasional.
