
Nusantara1News – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Eddy Hartono, mengadakan audiensi dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) untuk memperkenalkan program Desa Siapsiaga. Program ini diharapkan menjadi bagian penting dalam implementasi Kesiapsiagaan Nasional, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
“Dalam konteks Desa Siapsiaga, ini berfokus pada kegiatan Kesiapsiagaan Nasional,” ujar Eddy dalam keterangan tertulis pada Rabu, 19 Maret 2025 di kutip dari laman Metrotvnews.
Jenderal bintang tiga Polri itu menegaskan bahwa kehadiran negara dalam upaya pencegahan terorisme dan radikalisme sangatlah penting. Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang kuat antara berbagai komponen bangsa, termasuk kolaborasi antar-kementerian dan lembaga terkait.
“Kuncinya memang kolaborasi. Kolaborasi dan kebersamaan menunjukkan negara hadir dan kemudian satu bahasa,” ungkap Eddy.
Di sisi lain, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, menyatakan kesiapannya untuk mendukung program Desa Siapsiaga. Ia menilai program ini dapat menjadi langkah strategis dalam mencegah penyebaran paham terorisme di tingkat desa.
“Prinsipnya kami siap. Ini sangat bagus, nanti realisasinya bagaimana, bisa kita melibatkan 40 ribu orang, ada kepala desa, pendamping desa, ada camat. Intinya kita punya jangkauan untuk melakukan sosialisasi mengenai bahaya terorisme,” ujar Yandri.
Mantan Wakil Ketua MPR itu berharap kerja sama ini dapat segera diwujudkan, sehingga desa-desa di Indonesia semakin toleran dan bebas dari pengaruh radikalisme.
Baca Juga : Kemenkominfo kembangkan tata kelola AI
“Mudah-mudahan dari pertemuan ini bisa kita realisasikan, dan desa bebas radikalisme. Desa toleransi semakin hari semakin banyak, menorehkan prestasi yang luar biasa,” kata Yandri.