
Nusantara1News – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir dan tanah longsor. Peringatan ini disampaikan seiring meningkatnya frekuensi bencana hidrometeorologi dalam beberapa waktu terakhir.
“Sejumlah bencana hidrometeorologi basah yang didominasi oleh kejadian banjir melanda beberapa wilayah Indonesia,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dikutip dari Metrotvnews, Senin, 7 April 2025.
Abdul mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti membersihkan saluran air, menyiapkan tempat penampungan sementara, memangkas dahan pohon guna mencegah tumbangnya pohon saat angin kencang, serta menyusun rencana evakuasi darurat.
“Serta menetapkan rencana kedaruratan dan evakuasi,” tambahnya.
Beberapa wilayah di Indonesia telah terdampak bencana hidrometeorologi. Di Sulawesi Tengah, banjir disertai angin kencang menerjang Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, pada Minggu, 6 April 2025. Sebanyak 115 rumah warga terendam.
“Kondisi terkini, banjir berangsur surut, warga mulai melakukan pembersihan rumah dari sisa banjir dan memperbaiki atap yang rusak akibat angin kencang,” jelas Abdul.
Sementara itu, di Sumatra Utara, banjir melanda beberapa titik di Kota Padangsidimpuan. Tiga kelurahan di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan dan dua desa di Kecamatan Padangsidimpuan Sidempuan ikut terdampak.
“Sedikitnya 15 kepala keluarga terdampak. Belum ada laporan warga yang mengungsi, dan kondisi banjir saat ini mulai surut,” imbuhnya.
Di kawasan timur Indonesia, banjir menerjang dua desa di Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara. Hujan deras yang dibarengi angin kencang dan pasang air laut menyebabkan 100 rumah dan satu sekolah terendam. Sejumlah warga dievakuasi secara mandiri ke lokasi yang lebih aman.
“Petugas terus melakukan patroli untuk memantau titik-titik banjir. Sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing,” katanya.
Tidak hanya banjir, tanah longsor besar juga terjadi di kawasan wisata Watu Ondo, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis, 3 April 2025. Bencana ini menelan 10 korban jiwa dan memutus akses jalan antara Mojokerto dan Kota Batu.
“Material longsor setinggi 50 meter dan kedalaman 70 meter membuat jalan penghubung Mojokerto dan Kota Batu tidak bisa dilintasi. Hingga Minggu malam, evakuasi masih terkendala hujan,” jelas Abdul.
Mengakhiri imbauannya, Abdul Muhari juga mengingatkan para wisatawan yang masih menikmati liburan untuk tetap berhati-hati dan mengikuti semua arahan petugas. “Ikuti arahan petugas dan patuhi rambu-rambu di tempat wisata, agar liburan tetap aman dan nyaman,” pungkasnya.