
Nusantara1News – Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, melakukan kunjungan kerja ke Dhaka, Bangladesh, pada Selasa, 3 Juni, dan bertemu dengan Perdana Menteri Ad Interim Bangladesh, Profesor Muhammad Yunus. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas penguatan hubungan bilateral melalui kolaborasi di sejumlah sektor seperti perdagangan, investasi, energi, pertahanan, serta kerja sama sosial dan budaya.
Baca Juga : Pemkab Rohil Gelar Upacara Bendera Peringati HUT Korpri ke 53
Dalam pernyataannya, Wamenlu yang akrab disapa Tata menegaskan komitmen Indonesia untuk mempererat hubungan dengan Bangladesh secara menyeluruh. Profesor Yunus turut menyampaikan kedekatannya dengan Indonesia, mengingat ia telah beberapa kali berkunjung ke Tanah Air sebelum menjabat, dan menggarisbawahi pentingnya memperkuat hubungan yang telah terjalin atas dasar kesamaan agama, sejarah, dan budaya.
Pembicaraan juga menyoroti pentingnya mempererat interaksi antarwarga (people-to-people contact), terutama melalui pengembangan kerja sama di bidang pendidikan dan pariwisata. Profesor Yunus secara khusus mendorong peningkatan jumlah beasiswa bagi pelajar Bangladesh yang berminat menempuh pendidikan di Indonesia.
“Kita perlu menjalin hubungan persahabatan yang lebih erat,” ucapnya seperti yang dikutip dalam siaran resmi Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu (4/6) dikutip dari Metrotvnews.
Topik kemanusiaan terkait krisis pengungsi Rohingya juga dibahas. Wamenlu Tata menekankan perlunya kerja sama internasional untuk mengatasi krisis berkepanjangan tersebut, termasuk menangani praktik penyelundupan dan perdagangan manusia yang marak dalam proses migrasi pengungsi ke negara-negara Asia Tenggara.
Dalam dialog yang lebih luas, Bangladesh menyampaikan keinginan untuk memperdalam keterlibatannya dengan ASEAN sebagai bagian dari upaya penguatan kerja sama kawasan.
Selain bertemu Perdana Menteri Ad Interim, Wamenlu RI juga mengadakan serangkaian pertemuan bilateral lainnya, termasuk dengan Penasihat Luar Negeri Md Touhid Hossain dan Penjabat Sekretaris Luar Negeri Ruhul Alam Siddique. Pertemuan ini difokuskan pada penguatan struktur kerja sama bilateral dan penjajakan program konkret di berbagai sektor.
Dalam pertemuan dengan Penasihat Energi Bangladesh, Md Fouzul Kabir Khan, kedua pihak membahas potensi kerja sama di sektor energi, seperti pengadaan LNG, impor batu bara, sistem transportasi massal, hingga industri perkeretaapian.
Wamenlu Tata juga bertemu Kepala Otoritas Investasi Bangladesh (BIDA), Ashik Chowdury, untuk membicarakan peluang ekspansi perusahaan Indonesia di pasar Bangladesh yang dinilai menjanjikan.
Sebagai penutup rangkaian kunjungan, Wamenlu RI berdialog dengan Kepala Staf Angkatan Darat Bangladesh untuk memperkuat kemitraan di bidang pertahanan serta memperluas kolaborasi dalam misi perdamaian PBB. Bangladesh juga menyampaikan minat bekerja sama dalam pengembangan industri strategis dan teknologi kedirgantaraan Indonesia.
Kunjungan ini merupakan bagian dari Delegasi Ekonomi Tingkat Tinggi (High Level Economic Delegation/HLED) Indonesia ke Bangladesh. Dalam pernyataan penutupnya, Wamenlu Tata mengajak kedua negara untuk memperkuat posisi produk nasional masing-masing sebagai simbol kualitas dan inovasi.
Baca Juga : Pemkab Rohil Gelar Upacara Bendera Peringati HUT Korpri ke 53
“Sudah saatnya kita tumbuh bersama dan saling mendukung demi kemajuan ekonomi bersama,” ujarnya optimis.