breaking news
Home » Badan Khusus PBB Dukung KKP Kembangkan Industri Perikanan yang Ramah Lingkungan

Badan Khusus PBB Dukung KKP Kembangkan Industri Perikanan yang Ramah Lingkungan

Bagikan :

KKP Didukung Badan Khusus PBB Kembangkan Industri Rumput Laut dan Udang (dok : KKP web)

Nusantara1News – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat dukungan penuh dari Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO) dalam mengembangkan industri rumput laut dan udang di Indonesia. Kolaborasi ini diwujudkan melalui pelaksanaan Project Global Quality and Standards Programme (GQSP) Indonesia Fase 2 dengan nilai investasi sebesar 2 juta Euro yang akan berlangsung hingga tahun depan.

Baca Juga : Menteri UMKM dan Menko PM Dorong Digitalisasi UMKM Lewat Shopee Live

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan harapannya agar kerja sama ini mampu meningkatkan kualitas serta daya saing produk rumput laut dan udang Indonesia di pasar global. “Untuk rumput laut dan udang, kami sudah membangun model budidayanya di Wakatobi dan Kebumen. Dengan kolaborasi bersama UNIDO, kami harap semakin meningkatkan kualitas produksi dan daya saing produk yang dihasilkan,” ungkap Menteri Trenggono dikutip dari laman resmi WEB KKL pada Minggu, 9/3.

Tujuan utama proyek ini adalah memperkuat kontribusi rantai nilai rumput laut dan udang terhadap pembangunan ekonomi nasional, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta pengelolaan ekosistem yang lebih berkelanjutan. Kerja sama ini juga diharapkan dapat mendukung upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Melalui inovasi dan diversifikasi produk, peningkatan kualitas, serta kepatuhan terhadap standar internasional, sektor kelautan dan perikanan Indonesia diharapkan semakin kompetitif.

Pelaksanaan proyek pengembangan rumput laut akan berfokus di beberapa daerah seperti Takalar, Jeneponto, Makassar, Maros (Sulawesi Selatan), Wakatobi, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Denpasar, dan Karawang. Sementara itu, proyek budidaya udang akan dijalankan di Tarakan, Bulungan, Sidoarjo, Gresik, Pinrang, Barru, dan Lampung Selatan.

Menteri Trenggono menegaskan bahwa proyek ini juga selaras dengan program prioritas nasional, seperti swasembada pangan, hilirisasi industri, dan peningkatan konsumsi makanan bergizi. “Dukungan ini diwujudkan melalui pengembangan teknologi pengolahan biostimulan rumput laut, budidaya udang, serta pengenalan budidaya rumput laut jenis baru (Ulva) di beberapa wilayah percontohan,” tambahnya.

Kerja sama antara KKP dan UNIDO bukanlah hal baru. Sejak 2014, kedua pihak telah menjalin kemitraan di berbagai bidang, termasuk melalui proyek SMART-Fish yang berlangsung dari 2014 hingga 2019, serta GQSP Indonesia Fase I dari 2019 hingga 2023.

Deputy to the Director General of UNIDO, Ciyong Zou, mengapresiasi kerja sama ini dan menyatakan bahwa UNIDO berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan. “Kami mendiskusikan segala hal untuk memperkuat kerja sama yang telah sukses terjalin dalam 10 tahun terakhir. Kami mendukung implementasi kebijakan yang mendorong perekonomian dan keberlanjutan,” ungkap Zou.

Selain membahas pengembangan industri rumput laut dan udang, dalam pertemuan tersebut juga dibahas berbagai isu strategis lainnya, seperti pemanfaatan teknologi pengawasan berbasis satelit, pembangunan pelabuhan perikanan ramah lingkungan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui program pendidikan, pelatihan, dan riset di sektor kelautan dan perikanan.

Baca Juga : Komisi DPR Jadwalkan Pemanggilan Mendikdasmen Terkait Sistem Baru PPDB dan UN

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan industri perikanan Indonesia semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar global, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi ekonomi masyarakat pesisir dan keberlanjutan ekosistem laut.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *