
Nusantara1News – Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, baru saja menuntaskan sejumlah pertemuan strategis dengan pemangku kepentingan utama di Indonesia dalam rangka memperdalam kerja sama di sektor pangan, Jumat (18/4) dikutip dari Metrotvnews.
Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana
Selama lawatannya, Al-Khorayef bertatap muka dengan pelaku industri makanan ternama dan perwakilan pemerintah Indonesia. Pertemuan tersebut bertujuan memperkuat hubungan bilateral, membuka peluang investasi baru, dan membahas integrasi rantai pasok pangan antara kedua negara.
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi Strategi Industri Nasional Arab Saudi yang tengah mendorong transformasi sektor manufaktur. Strategi tersebut difokuskan untuk menarik investasi bernilai tinggi, mengembangkan produksi dalam negeri, dan menjadikan Arab Saudi sebagai pusat utama distribusi dan produksi pangan kawasan.
Al-Khorayef berdiskusi dengan dua raksasa industri makanan Indonesia Indofood dan Mayora Indah. Agenda pertemuan meliputi rencana produksi lokal di Arab Saudi, alih teknologi, serta ekspansi ke pasar regional.
Indofood, yang telah beroperasi di Arab Saudi melalui tiga fasilitas produksi di Jeddah dan Dammam bersama mitra Noor Wazran Company, menegaskan komitmennya terhadap kerja sama jangka panjang. Dengan kapasitas produksi mencapai 400.000 ton per tahun, perusahaan ini memproduksi berbagai produk unggulan seperti mi instan, saus, dan bumbu masak.
Selain itu, Indofood mengungkapkan proyek ekspansi senilai 15 juta riyal Saudi di Jeddah serta rencana mengekspor hingga 30% produksinya ke negara-negara tetangga seperti Mesir, Yordania, dan kawasan Teluk.
Sementara itu, Mayora Indah yang saat ini masih sebatas menyalurkan produk di pasar Arab Saudi, menyatakan minat kuat untuk memulai produksi lokal, didorong oleh meningkatnya permintaan konsumen dan keuntungan strategis produksi dalam negeri.
Kunjungan ini berlangsung di tengah peningkatan signifikan dalam hubungan perdagangan kedua negara. Pada 2024, nilai perdagangan pangan Indonesia & Arab Saudi mencapai sekitar 3,4 miliar riyal Saudi atau setara 900 juta dolar AS. Arab Saudi mengekspor kurma senilai lebih dari 50 juta riyal ke Indonesia, sementara produk utama dari Indonesia mencakup minyak kelapa sawit mentah dan ikan kaleng.
Pemerintah Arab Saudi juga mengidentifikasi peluang investasi di berbagai lini produksi makanan, termasuk saus, celupan, biskuit, dan produk konfeksi, yang terus mengalami permintaan tinggi di pasar domestik dan regional.
Dengan nilai pasar pangan mencapai 184 miliar riyal pada 2023 dan proyeksi pertumbuhan menjadi 248 miliar riyal pada 2035, Arab Saudi menargetkan investasi lebih dari 78 miliar riyal, ekspansi ekspor, dan penciptaan lebih dari 170.000 lapangan kerja melalui strategi industrinya.
Untuk mendukung pencapaian target tersebut, pemerintah meluncurkan Standard Incentives Program insentif modal hingga 35% (maksimal 13 juta dolar AS) untuk investor domestik maupun asing. Program ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai bentuk entitas bisnis seperti LLC asing, joint venture, hingga perusahaan terbuka, dengan skema fleksibel yang memudahkan masuk ke pasar Saudi.
Menteri Al-Khorayef juga menyoroti keberadaan Jeddah Food Cluster, kawasan industri pangan terintegrasi seluas lebih dari 11 juta meter persegi yang berlokasi strategis dekat Pelabuhan Islam Jeddah. Klaster ini menawarkan infrastruktur kelas dunia dan konektivitas tinggi ke pasar lokal dan internasional.
Dalam pembicaraannya dengan Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, kedua belah pihak menegaskan pentingnya kerja sama jangka panjang yang berkelanjutan di seluruh rantai industri pangan, dengan menitikberatkan pada inovasi dan ketahanan pangan.
Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana
Kunjungan ini memperkuat arah baru dalam hubungan ekonomi Arab Saudi dan Indonesia, yang kini semakin terjalin erat dengan semangat kolaborasi dan tujuan bersama menuju pertumbuhan industri yang inklusif dan berkelanjutan.