
Nusantara1News – Asosiasi Pembiayaan Perusahaan Indonesia (APPI) menyatakan dukungannya terhadap program penyediaan 3 juta unit rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Program ini merupakan inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat.
Ketua Umum APPI, Suwandi Wiratno, menegaskan bahwa perusahaan pembiayaan, termasuk paylater, akan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit kepada calon debitur. APPI berkomitmen untuk mematuhi proses pemberian kredit dengan menerapkan manajemen risiko yang ketat.
Baca Juga : Menteri UMKM dan Menko PM Dorong Digitalisasi UMKM Lewat Shopee Live
“Kami optimis bahwa peluang dan kebutuhan pembiayaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat akan terus berkembang. Namun, hal ini harus diimbangi dengan keputusan yang bijaksana dari pemberi kredit maupun calon debitur,” ujar Suwandi dalam pernyataan resminya pada Kamis ( 20/2) seperti di kutip dari Metrotvnews.
Tips Mempermudah Akses Pinjaman Perumahan
Suwandi juga memberikan sejumlah tips bagi masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman perumahan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain pengelolaan status di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), kredibilitas, serta kemampuan membayar cicilan.
SLIK merupakan sistem yang mencatat riwayat kredit seseorang di bank atau lembaga keuangan lainnya. Meskipun bukan satu-satunya penentu, SLIK memegang peranan penting dalam proses persetujuan kredit.
“Bagi calon debitur, penting untuk menjaga skor SLIK dengan membayar kewajiban tepat waktu dan menghindari tunggakan atau gagal bayar,” jelas Suwandi.
Selain itu, masyarakat disarankan untuk membuat keputusan finansial yang bijak dengan memastikan bahwa cicilan bulanan tidak melebihi 30% dari total pendapatan bulanan. Setelah kewajiban kredit terlunasi, debitur juga perlu memastikan status SLIK diperbarui dan mendapatkan surat pelunasan resmi.
Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos
“Industri paylater akan terus berupaya menyediakan layanan pembiayaan yang terjangkau dan dapat diandalkan bagi masyarakat Indonesia,” tambah Suwandi.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses program perumahan yang disediakan pemerintah, sekaligus menjaga kesehatan finansial mereka.