breaking news
Home » Airlangga Ungkap Perundingan Dagang Indonesia-Uni Eropa Hampir Rampung

Airlangga Ungkap Perundingan Dagang Indonesia-Uni Eropa Hampir Rampung

Bagikan :

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Indonesia, bertemu dengan Anggota Dewan Menteri yang Membidangi Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia (EEC) Andrey Slepnev secara virtual dari Washington D.C, AS. ( Sumber Antaranews )

Nusantara1News – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa proses perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) kini hampir mencapai garis akhir setelah melalui proses panjang yang berlangsung hampir sepuluh tahun dan lebih dari 19 putaran diskusi intensif, Minggu (13/7) dikutip dari Antaranews.

“Negosiasi IEU-CEPA sudah memasuki tahun ke-10. Terdapat lebih dari 19 kali perundingan dan semua isu utama kini mendekati penyelesaian,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Brussel, Belgia, Sabtu (12/7) waktu setempat.

Ia menekankan bahwa kesepakatan ini akan menjadi capaian penting bagi Indonesia di tengah ketidakstabilan global. “Dengan diberlakukannya IEU-CEPA, produk dari Indonesia dapat masuk ke pasar Uni Eropa dengan tarif bea masuk nol persen,” jelasnya.

Direncanakan, perjanjian akan diteken secara resmi pada kuartal ketiga tahun ini di Jakarta. Meski begitu, Airlangga menuturkan bahwa waktu final penandatanganan akan diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Lebih lanjut, ia menyebut seluruh hambatan yang sempat muncul dalam proses perundingan kini telah terselesaikan, meski sempat menghadapi berbagai tantangan, termasuk pengaruh dinamika geopolitik internasional.

Keinginan Indonesia untuk menjadi anggota penuh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) turut memperkuat posisi strategisnya di mata Uni Eropa. “Indonesia kini dipandang sebagai negara dengan visi sejalan (like-minded) karena sedang dalam proses aksesi ke OECD,” kata Airlangga.

Ia juga menyoroti peran penting Indonesia dalam kawasan ASEAN. Dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, Indonesia menjadi mitra kunci bagi berbagai negara dan menjadi pionir dalam membangun kerja sama ekonomi internasional.

“ASEAN dianggap kawasan yang kuat, dan Indonesia menjadi jangkar utamanya. Setelah Indonesia memimpin, negara lain seperti Malaysia dan Thailand juga tertarik mengikuti jejak serupa,” paparnya.

Menko Airlangga menekankan bahwa perjanjian IEU-CEPA ini dirancang untuk menguntungkan kedua belah pihak secara seimbang. “Namanya juga perjanjian dagang, tentu tujuannya adalah saling menguntungkan,” tutupnya.

Kunjungan Airlangga ke Brussel dilakukan dalam rangka mendampingi Presiden Prabowo dalam sejumlah agenda diplomasi, termasuk pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Raja Belgia Phillipe.

Data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunjukkan bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa terus meningkat, mencapai 30,1 miliar dolar AS pada 2024. Indonesia juga mencatatkan surplus perdagangan yang signifikan, yaitu 4,5 miliar dolar AS—naik dari 2,5 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *