
Nusantara1News – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Dominic Jermey. Dalam pertemuan ini, kedua pihak menjajaki peluang penguatan kemitraan antara Indonesia dan Inggris di berbagai sektor strategis Sabtu (17/5) dikutip dari Metrotvnews.
Baca Juga : Menteri UMKM dan Menko PM Dorong Digitalisasi UMKM Lewat Shopee Live
Isu-isu global seperti kenaikan tren proteksionisme serta hambatan tarif yang mengancam kelancaran arus perdagangan dan kestabilan rantai pasok internasional menjadi topik utama pembahasan. Airlangga dan Jermey menegaskan pentingnya kolaborasi erat untuk mendorong sistem ekonomi yang lebih terbuka, inklusif, dan berkelanjutan.
Pertemuan ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara, November 2024 lalu. Saat itu, disepakati pembentukan Indonesia–UK Economic Growth Partnership (EGP) sebagai kerangka baru untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi bersama.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga menyoroti dukungan Inggris terhadap proses aksesi Indonesia ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Ia menyampaikan bahwa dokumen Initial Memorandum (IM) akan secara resmi diajukan pada awal Juni 2025 bertepatan dengan pertemuan OECD Ministerial Council.
Dubes Jermey menyambut baik langkah Indonesia menuju keanggotaan OECD dan memuji pendekatan progresif Indonesia dalam upaya bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), yang dinilai mencerminkan komitmen kuat terhadap integrasi ekonomi regional.
Ia juga menyampaikan bahwa Inggris akan meluncurkan UK Industrial Strategy pada bulan Juni, yang akan menjadi prioritas pemerintahan PM Keir Starmer dalam merespons isu energi, efisiensi biaya, serta penguatan industri nasional.
Selain sektor ekonomi, kerja sama pendidikan turut dibahas, termasuk rencana pengembangan kampus King’s College London (KCL) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Jawa Timur. Hal ini dinilai strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi serta daya saing tenaga kerja Indonesia.
Baca Juga : Menteri UMKM dan Menko PM Dorong Digitalisasi UMKM Lewat Shopee Live
Airlangga juga mengundang partisipasi Inggris dalam pengembangan KEK bidang kesehatan yang saat ini telah dibangun di Sanur dan Batam. Inisiatif ini bertujuan memperkuat investasi dan peningkatan layanan kesehatan di Indonesia melalui kemitraan internasional yang solid.