breaking news
Home » Menaker Dorong Kolaborasi Multi Pihak dalam Mendorong Transformasi Produktivitas Nasional

Menaker Dorong Kolaborasi Multi Pihak dalam Mendorong Transformasi Produktivitas Nasional

Bagikan :

Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli. ( sumber Detiknews )

Nusantara1News – Menteri Ketenagakerjaan, Prof. Yassierli, mengajak Perkumpulan Pejuang Indonesia Kompeten (PPIK) organisasi baru hasil pengembangan dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) untuk aktif mendorong transformasi produktivitas di tingkat nasional.

Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial

Ajakan tersebut disampaikan saat acara Gathering Event B300 GNIK dan Para Pejuang Kompetensi yang berlangsung di Auditorium Gedung Vokasi, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5) dikutip dari Detiknews.

Menurut Yassierli, peningkatan produktivitas harus ditempuh secara holistik dengan menyasar empat komponen penting: proses, produk, kebijakan, dan sumber daya manusia (4P). Ia menegaskan bahwa penguatan aspek SDM akan memberikan pengaruh besar terhadap kualitas proses kerja, hasil produksi, serta kebijakan organisasi.

“Negara kita memiliki ribuan pelaku industri kecil dan menengah. Bayangkan jika dalam dua dekade ke depan mereka semua mengalami transformasi. Untuk itu, kami mengandalkan para pejuang kompetensi sebagai motor perubahan—baik dari sisi pola pikir, budaya kerja, hingga sistem kerja di dunia industri,” ujarnya melalui pernyataan tertulis, Minggu (4/5/2025).

Yassierli menekankan bahwa gerakan transformasi produktivitas ini bukan sekadar inisiatif program, melainkan merupakan agenda strategis nasional yang akan didukung penuh oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Dalam hal ini, PPIK diberikan akses untuk memanfaatkan fasilitas balai latihan kerja di bawah Kemnaker guna mendukung pengembangan kapasitas SDM.

Dalam kesempatan yang sama, Yassierli juga mengenalkan program Best Learning sebagai pengganti sistem pemagangan lama yang dinilai kurang efisien. Ia menyebut program ini akan mempersiapkan peserta magang agar bisa memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan.

Kemnaker kini juga tengah merancang modul pelatihan berbasis teknologi industri 4.0 dan digital selama tiga bulan, khusus bagi peserta yang telah memiliki dasar pengetahuan di bidang elektronika industri. Target pelatihan mencakup 50.000 peserta sepanjang 2025.

Pelatihan ini mencakup keterampilan seperti pengkodean, otomatisasi, penggunaan alat elektronik, serta penerapan teknologi pada berbagai sektor seperti perkantoran cerdas, logistik pintar, bangunan cerdas, hingga pertanian berbasis digital. Lulusan pelatihan diharapkan mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan tantangan teknis melalui proyek berbasis teknologi 4.0.

Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial

“Mereka akan hadir di perusahaan bukan hanya untuk belajar, tapi untuk menawarkan solusi konkret,” pungkas Yassierli.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *