Nusantara1News – Sektor ekonomi kreatif Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir. Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, mengungkapkan bahwa berbagai indikator di sektor ini telah mencatat tren positif selama satu dekade terakhir.
Pada tahun 2024, nilai ekspor ekonomi kreatif diproyeksikan mencapai Rp401,61 triliun, mengalami pertumbuhan pesat dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, angka ini diperkirakan meningkat sebesar 5,15% pada 2025, menegaskan potensi besar sektor ini dalam mendorong perekonomian nasional.
Baca Juga : Pemerintah Hapus Pajak untuk Gaji di Bawah Rp10 Juta pada 2025
Dalam acara “Jumpa Pers Akhir Tahun 2024” yang berlangsung di Jakarta pada Jumat (20/12/2024), Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengungkapkan bahwa nilai tambah ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp1.500 triliun. Hal ini menandakan kontribusi signifikan sektor ini terhadap perekonomian nasional.
Riefky juga memproyeksikan bahwa angka tersebut akan terus berkembang, dengan estimasi pertumbuhan sebesar 5,54% pada 2025. Peningkatan ini menunjukkan potensi ekonomi kreatif yang terus berkembang dalam mendukung kemajuan perekonomian Indonesia di masa depan.
“Untuk nilai tambah ekonomi kreatif tahun 2024 nilainya akan mencapai Rp1.500 triliun. Tahun depan nilai tambah ekonomi kreatif diproyeksikan tumbuh sebesar 5,54%,” katanya.
Teuku Riefky Harsya lebih lanjut menyampaikan bahwa pada 2025, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) akan memiliki 17 sub-sektor ekonomi kreatif. Dari jumlah tersebut, Kemenekraf memprioritaskan sub-sektor Kuliner, Kriya, dan Fesyen sebagai penyumbang utama Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Baca Juga : Kurangi Beban Pajak, PKB dan BBNKB Resmi Turun
Namun, Riefky juga menyoroti adanya sub-sektor baru dalam ekonomi kreatif yang berkembang pesat, seperti sektor film, animasi, dan video gim. Ia menegaskan bahwa sub-sektor ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus karena kontribusinya yang semakin signifikan terhadap industri kreatif tanah air.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menambahkan bahwa sub-sektor lain yang juga patut mendapatkan perhatian adalah konten digital dan kreator konten. Ia menjelaskan bahwa dalam sektor ini, profesi seperti influencer dan V-Tuber kini berkembang pesat dan menjadi pekerjaan baru yang diminati oleh banyak kalangan masyarakat.
Selain itu, Irene juga menyebutkan pentingnya perhatian terhadap kemajuan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) yang semakin memainkan peran besar dalam industri kreatif. Perkembangan AI ini diperkirakan akan membawa dampak signifikan, membuka peluang baru sekaligus tantangan bagi sektor ekonomi kreatif ke depannya.