Jakarta – Komisioner KPU Idham Holik menyatakan bahwa ketiga pasangan capres-cawapres yang telah mendaftar ke KPU “memenuhi syarat dan dinyatakan pasangan capres-cawapres untuk pemilu serentak 2024”.
3 (Tiga) pasangan bakal capres dan cawapres yang akan bertarung dalam Pilpres 2024 adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Latar Belakang & Visi Misi
Capres – Cawapres 01, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Nasdem, PKB, PKS)
Anies Baswedan
Sebelum terjun ke dunia politik, Anies sempat menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina dan menggagas Indonesia Mengajar, gerakan untuk memajukan pendidikan di pelosok Indonesia.
Dia kemudian diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada pemerintahan periode pertama Presiden Joko Widodo. Setelah dua tahun menjabat, posisinya sebagai menteri dicopot pada Juli 2016 dalam reshuffle kabinet.
Anies kemudian menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017 hingga 2022.
Pada awal September silam, koalisi yang mendukungnya mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, sebagai pasangan bakal capres dan cawapres. Mereka menjadi pasangan bakal capres-cawapres pertama yang mendeklarasikan diri dalam kontestasi pemilu mendatang.
Muhaimin Iskandar
Politisi yang kerap disapa Cak Imin ini punya pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia politik, dimulai dengan menjadi aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga menteri. Karier politiknya dimulai bersamaan lahirnya era Reformasi.
Pada 1998, ia bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama, termasuk Abdurrahman Wahid, mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada pemilu 1999, Muhaimin terpilih sebagai anggota DPR RI dari PKB.
Ia pernah menjabat sebagai wakil ketua Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR), serta menteri tenaga kerja dan transmigrasi pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sejak 2005 hingga saat ini, dia menjadi ketua umum PKB – walau sempat terjadi konflik internal di tubuh partai yang menyebabkan dualisme kepengurusan PKB dan bersitegang dengan keluarga Gus Dur.
Visi & Misi :
- Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air.
- Mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja, mewujudkan upah berkeadilan, menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan, serta mendukung korporasi Indonesia berhasil di negeri sendiri dan bertumbuh di kancah global.
- Mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang.
- Membangun kota dan desa berbasis kawasan yang manusiawi, berkeadilan dan saling memajukan.
- Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya.
- Mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera dan bahagia sebagai akar kekuatan bangsa.
- Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, serta meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam kancah politik global untuk mewujudkan kepentingan nasional dan perdamaian dunia.
- Memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan HAM, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, serta menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat.
Latar Belakang & Visi Misi
Capres – Cawapres 02, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI)
Prabowo Subianto
Pemilu 2024 akan menjadi ketiga kalinya Prabowo Subianto mencalonkan diri menjadi presiden dan keempat kalinya Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden. Dalam dua pemilu terakhir, dia kalah dari Jokowi.
Oleh Jokowi, mantan petinggi Angkatan Darat sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra itu ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan pada 2019.
Prabowo Subianto dianggap berperan dalam penculikan dan penghilangan mahasiswa dan aktivis yang menentang rezim otoriter Suharto pada akhir 1990-an. Saat itu, dia adalah perwira di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Ia kemudian diberhentikan dari dinas militer dan tinggal di luar negeri.
Setelah kembali ke Indonesia dan terjun ke dunia politik, Prabowo mendapatkan popularitas di kalangan Gen Z dan milenial berkat perubahan citranya.
Gibran Rakabuming Raka
Putra sulung Presiden Joko Widodo ini merupakan calon wakil presiden termuda dari Indonesia. Karier dan pengalaman politiknya terbilang masih sangat pendek, sekitar dua tahun.
Gibran sempat gamang terjun ke dunia politik. Namun pada 2020, dia mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Surakarta. Tindakan ini menuai kritik dari banyak pihak yang menuduh Presiden Joko Widodo melakukan praktik politik dinasti. Pada 2021, dia terpilih sebagai Wali Kota Surakarta.
Dia kemudian digadang-gadang sebagai pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 oleh sejumlah relawan yang pada Pemilu 2019 mendukung Presiden Joko Widodo.
Putusan Mahkamah Konstitusi terkait batas usia capres-capres yang membolehkan warga berusia di bawah 40 tahun untuk maju Pilpres asal memiliki pengalaman sebagai kepala daerah, menjadi “karpet merah” bagi wali kota berusia 36 tahun itu untuk bertarung dalam Pilpres 2024.
Visi & Misi :
- Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM).
- Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
- Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
- Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
- Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
- Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
- Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
- Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antar umat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Latar Belakang & Visi Misi
Capres – Cawapres 03, Ganjar Pranowo – Mahfud MD (PDI-P, PPP, Perindo, Hanura)
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo telah lama berkecimpung dalam dunia politik. Ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah sejak 2013 hingga 2023. Sebelumnya, dia menjabat sebagai anggota parlemen selama dua periode, sejak 2004 hingga 2013.
Ganjar dicalonkan oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) – partai politik terbesar di Indonesia sekaligus partai Presiden Joko “Jokowi” Widodo – dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada April silam.
Ganjar dipandang memiliki karakteristik yang sama dengan Jokowi: seorang sipil dengan gaya komunikasi yang membumi, dan sama-sama berasal dari Jawa Tengah, yang mungkin penting bagi banyak pemilih.
Setelah pencalonannya, pegiat lingkungan menyoroti keberpihakannya pada lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat terkait sejumlah konflik atau sengketa lingkungan antara warga Jawa Tengah dan korporasi.
Mahfud MD
Akademisi, hakim dan politisi ini secara resmi diusung oleh PDI-Perjuangan sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo, pada 18 Oktober 2023.
Mengawali kiprahnya di dunia akademisi, Mahfud MD kemudian terjun ke dunia politik menjadi kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sepanjang karier politiknya, Mahfud pernah duduk di kursi eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Mahfud, yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, memiliki latar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Dalam kontestasi Pilpres kali ini, suara para Nahdliyin sangat diperhitungkan sebagai organisasi masyarakat dengan basis massa terbesar di Indonesia.
Mahfud juga pernah nyaris menjadi cawapres Joko Widodo ketika mencalonkan diri pada Pilpres 2019. Namun kala itu, Ma’ruf Amin lah yang akhirnya didapuk mendampingi Jokowi. Meski gagal menjadi wakil presiden Jokowi, Mahfud ditunjuk menjadi Menkopolhukam.
Visi & Misi :
- Mempercepat pembangunan manusia Indonesia unggul yang berkualitas, produktif, dan berkepribadian.
- Mempercepat penguasaan sains dan teknologi melalui percepatan riset dan inovasi berdikari.
- Mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah.
- Mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi.
- Mempercepat pembangunan sistem digital nasional.
- Mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru.
- Mempercepat pelaksanaan demokrasi substantif, penghormatan HAM, supremasi hukum yang berkeadilan, dan keamanan yang profesional.
- Mempercepat peningkatan peran Indonesia dalam mewujudkan tata dunia baru yang lebih berkeadilan melalui politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat pertahanan negara.
Sumber : bbc.com