Nusantara1News – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen kepolisian untuk memberantas narkoba dengan menggagas program transformasi 290 kampung yang dikenal sebagai pusat peredaran narkoba menjadi ‘Kampung Bebas Narkoba.’ Program ini dirancang untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba secara signifikan sekaligus mendorong terciptanya lingkungan yang lebih kondusif. Dalam prosesnya, program ini tidak hanya fokus pada penindakan hukum tetapi juga pada pencegahan melalui edukasi dan pemberdayaan masyarakat setempat.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggagas program transformasi sejumlah kampung yang selama ini dikenal sebagai pusat peredaran narkoba menjadi kawasan yang sepenuhnya bebas dari narkoba. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya strategis Polri dalam memberantas peredaran narkoba, sekaligus membangun lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi masyarakat. Kapolri berharap program ini dapat memberikan perubahan signifikan, tidak hanya dalam mengurangi angka penyalahgunaan narkoba, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas hidup warga di daerah tersebut.
Baca Juga : Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 3,3 Juta, Perputaran Dana Sentuh Rp 99 Triliun
Berdasarkan data yang dimiliki Polri, terdapat 290 kampung narkoba yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, 90 kampung saat ini sedang dalam proses transformasi menuju status ‘Kampung Bebas Narkoba.’ Proses ini dilakukan secara bertahap dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, hingga organisasi anti-narkoba. Kapolri optimistis bahwa melalui kolaborasi yang kuat dan pendekatan yang menyeluruh, inisiatif ini dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dari ancaman narkoba.
Selain itu, pelaksanaan program ini akan melibatkan kerjasama lintas sektor. Pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta organisasi anti-narkoba diharapkan berperan aktif dalam mendukung keberhasilan inisiatif ini. Kapolri menilai sinergi antara berbagai elemen masyarakat menjadi kunci utama untuk memastikan bahwa kampung-kampung tersebut benar-benar bebas dari pengaruh narkoba. Harapannya, program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi kampung-kampung yang terlibat, tetapi juga menjadi model penanganan narkoba yang dapat diterapkan di daerah lain di seluruh Indonesia.
“Ada kurang lebih 290 kampung narkoba yang saat ini ter-detect oleh kita dan secara bertahap saat ini sudah ada kurang lebih 90 kampung yang kita garap secara khusus untuk kita ubah dari yang tadinya kampung narkoba menjadi kampung bebas narkoba dengan berbagai macam kegiatan,” kata Sigit saat konferensi pers di Rupatama Mabes Polri, Kamis (5/12/2024).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengadakan kompetisi di kampung-kampung tersebut. Dengan kompetisi itu, diharapkan masyarakat dapat terlibat aktif dan wilayah tersebut bisa bebas dari penyalahgunaan narkoba.
“Kita berikan reward bagi anggotanya ataupun kesatuan yang ini menjadi upaya kita untuk terus bisa menjaga kontinuitas terkait dengan program mengubah kampung narkoba menjadi kampung bebas narkoba,” tambah Sigit.
Baca Juga : Untuk menguatkan peran BNN. Kepala BNN RI Revisi UU Narkotika
Edukasi Masyarakat
Selain fokus pada transformasi kampung narkoba, Polri juga memperkuat upaya pencegahan melalui edukasi masyarakat. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah menyasar sektor pendidikan sebagai ujung tombak dalam membangun kesadaran anti-narkoba di kalangan generasi muda. Edukasi ini melibatkan program-program yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bahaya narkoba serta pentingnya peran aktif masyarakat dalam pencegahan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa upaya edukasi ini akan diperkuat dengan memasukkan kurikulum terkait bahaya narkoba ke dalam kegiatan pendidikan di sekolah. Pendekatan simultan ini dilakukan bersamaan dengan penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku peredaran narkoba. “Semua dijalankan secara terpadu, mulai dari edukasi hingga penindakan hukum, agar pencegahan dan pemberantasan narkoba bisa berjalan lebih efektif,” tutup Kapolri.